REAKSI INTI: Keadaan Tereksitasi, Cross- Section

REAKSI INTI 

Reaksi Inti adalah proses perubahan yang terjadi dalam inti atom akibat tumbukan dengan partikel . Reaksi inti ditemukan oleh Rutherford pada tahun 1919. 
Reaksi inti (atau nuklir) dapat direkayasa dalam suatu reaktor. Berupa reaksi fisi (pembelahan dua inti radioaktif). Bila reaksi inti dibuat sedemikian rupa, secara berantai dan tak terkendali, dapat menghasilkan energi yang dahsyat dalam bentuk ledakan dan energi panas. Dengan cara inilah bom atom, bom hidrogen dan hulu ledak nuklir dibuat.

KEADAAN TEREKSITASI 

Dalam sebuah atom hidrogenik, keadaan n ≥ 2 disebut sebagai keadaan tereksitasi. Atom-atom dalam keadaan tereksitasi dengan ekses energi lebih besar dibandingkan energi keadaan dasar (n = 1) disebut sebagai atom-atom tereksitasi. Atom tereksitasi dapat dibentuk melalui kelebihan energi yang berasal reaksi kimia dalam sebuah pembakaran atau lecutan listrik. Berlawanan dengan atom hidrogenik, konfigurasi dari atom-atom tereksitasi secara umum sangat rumit, karena terdapat dua atau lebih elektron-elektron. 

CROSS- SECTION

Reaksi Fisi

Reaksi fisi adalah suatu reaksi pembelahan, yang disebabkan oleh neutron yang secara umum dapat ditulis sebagai: 

X + n ——> X1 + X2 + (2 - 3) n + E. 

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam jenis reaksi tersebut adalah:
1). X disebut inti bahan fisil (fisile material), yang secara populer disebut "bahan bakar" karena dalam reaksi ini dibebaskan sejumlah energi. 

2). Keboleh jadian suatu inti berfisi dinyatakan dengan sf (fission microscopic cross section = penampang fisi mikroskopik), di mana besaran tersebut tergantung dari energi neutron yang bereaksi dengan suatu inti-tertentu. 

3). Dari reaksi dihasilkan dua inti baru sebaga hasil fisi, X1 dan X2 yang berupa inti-inti yang tidak stabil. Untuk menjadi stabil inti-inti tersebut meluruh (decay) dengan mengeluarkan sinar-sinar maupun partikel. 

4). Adanya neutron-neutron baru yang dihasilkan dari reaksi inti tersebut dapat melanjutkan reaksi fisi hingga mungkin terjadi reaksi berantai, dan pada keadaan tertentu bila tidak dikendalikan maka reaksi berantai ter¬sebut dapat menjadi suatu ledakan. 

5). Reaksi fisi mengeluarkan energi total E, sebesar 200 MeV. 

Reaksi Fusi 

Proses reaksi fusi adalah kebalikan dari reaksi fisi seperti arti harfiahnya, proses ini merupakan reaksi penggabungan dua inti menjadi inti lain yang lebih besar. Reaksi jenis ini tidak terjadi secara alamiah di permukaan bumi, namun merupakan prinsip kerja pembakaran Hidrogen di pusat matahari serta bintang-bintang.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH LITOSFER kelompok 8

SKALAR DAN VEKTOR

Litosfer dalam Al-Quran